Friday, September 12, 2008

SABAR

Sabar adalah ibarat ubat yang sangat pahit, tidak sedap rasanya untuk diminum tetapi banyak manafaatnya, mendatangkan segala kemanafaatan dan menolak segala kemudaratan.

Apabila sesaorang lemah, tidak mampu bersabar dan tetap menempuh jalan yang tidak sabar, maka akan terlepas daripadanya berbagai manfaat dan dirinya akan terkena mudarat sebagai akibat ketidak sabarannya.

Sesungguhnya berlakunya sesuatu musibah tidak akan lama, bagaikan awan yang berarak dilangit, kelama-kelamaan akan hilang juga. Dari itu bertahanlah sebentar, nanti akan kita menemui kegembiraan yang lama kerana hanya dengan bersabarlah sesuatu pahala yang banyak akan diperolihi. Amin

RENUNGKAN

Penerbangan terakhir kita bukan pesawat air
tapi keranda yang di tandu manusia.
Bekal kita bukan uang atau harta
tapi Amal dan Ibadah.
Baju yang kita pakai bukan merk LEVIS
tapi kain KAFAN.
Yang melanyani kita bukan Pramugari
tapi malaikat MUNKAR-NAKIR.
Pendaratan kita bukan di Jepang atau USA
tapi di kuburan.
Paspor kita bukan INA
tapi AL-Islam tempat tidur kita bukan Springbed
tapi tanah

Saturday, September 6, 2008

19 Tanda Gagal Ramadhan

Di bulan Ramadhan, pintu neraka ditutup dan pintu syurga dibuka lebar-lebar. Namun banyak orang gagal mendapatkan kemuliaannya. Di bawah ini kiat-Kiat menghindarinya gagalnya Ramadhan

1. Kurang melakukan persiapan di bulan Sya’ban.

Misalnya, tidak tumbuh keinginan melatih bangun malam dengan shalat tahajjud. Begitupun tidak melakukan puasa sunnah Sya’ban, sebagaimana telah disunnahkan Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Dalam hadits Bukhari dan Muslim, dari Aisyah Radhiallaahu ‘anha berkata,

”Saya tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat beliau banyak berpuasa selain di bulan Sya’ban.”

2. Gampang mengulur shalat fardhu.

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui kesesatan kecuali orang-orang yang bertaubat dan beramal shalih.” (Maryam: 59)
http://ccc.1asphost.com/assalamtafsir/Alquran_Tafsir.asp?SuratKe=19&No=59#59

“Celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dalam shalatnya.” (Al-Ma’un: 4-5)
http://ccc.1asphost.com/assalamquran/Alquran_Surah.asp?SuratKe=107&No=4#4

Menurut Sa’id bin Musayyab, yang dimaksud dengan tarkush-shalat (meninggalkan shalat) ialah tidak segera mendirikan shalat tepat pada waktunya. Misalnya menjalankan shalat zhuhur menjelang waktu ashar, ashar menjelang maghrib, shalat maghrib menjelang isya, shalat isya menjelang waktu subuh serta tidak segera shalat subuh hingga terbit matahari. Orang yang bershiyam Ramadhan sangat disiplin menjaga waktu shalat, karena nilainya setara dengan 70 kali shalat fardhu di bulan lain.

Artikel:
http://ccc.1asphost.com/assalam/sholat/Wajib%20Sholat%20Berjamaah.asp
http://ccc.1asphost.com/assalam/sholat/Peringatan%20Meninggalkan%20Shalat.asp
http://ccc.1asphost.com/assalam/sholat/Keutamaan%20Shalat.asp

3. Malas menjalankan ibadah-ibadah sunnah.

Termasuk di dalamnya menjalankan ibadah shalatul-lail. Mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah merupakan ciri orang yang shalih.

“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (Al-Anbiya:90)

“Dan hamba-Ku masih mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah, sampai Aku mencintainya.” (Hadits Qudsi)

4. Kikir dan rakus pada harta benda.

Takut rugi jika mengeluarkan banyak infaq dan shadaqah adalah tandanya. Salah satu sasaran utama shiyam agar manusia mampu mengendalikan sifat rakus pada makan minum maupun pada harta benda, karena ia termasuk sifat kehewanan (Bahimiyah). Cinta dunia serta gelimang kemewahan hidup sering membuat manusia lupa akan tujuan hidup sesungguhnya.

Mendekat kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala, akan menguatkan sifat utama kemanusiaan (Insaniyah).

5. Malas membaca Al-Qur’an.

Ramadhan juga disebut Syahrul Qur’an, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an. Orang-orang shalih di masa lalu menghabiskan waktunya baik siang maupun malam Ramadhan untuk membaca Al-Qur’an.

“Ibadah ummatku yang paling utama adalah pembacaan Al-Qur’an.” (HR Baihaqi)
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya“.(HR Bukhari)

Ramadhan adalah saat yang tepat untuk menimba dan menggali sebanyak mungkin kemuliaan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup. Kebiasaan baik ini harus nampak berlanjut setelah Ramadhan pergi, sebagai tanda keberhasilan latihan di bulan suci.

Al-Qur’an Online + (Murottal-Tafsir-Asbabun Nuzul)
http://ccc.1asphost.com/assalamquran/

6. Mudah mengumbar amarah.

Ramadhan adalah bulan kekuatan. Nabi Saw bersabda: “Orang kuat bukanlah orang yang selalu menang ketika berkelahi. Tapi orang yang kuat adalah orang yang bisa menguasai diri ketika marah.”

Dalam hadits lain beliau bersabda: “Puasa itu perisai diri, apabila salah seorang dari kamu berpuasa maka janganlah ia berkata keji dan jangan membodohkan diri. Jika ada seseorang memerangimu atau mengumpatmu, maka katakanlah sesesungguhnya saya sedang berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

7. Gemar bicara sia-sia dan dusta.

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta perbuatan Az-Zur, maka Allah tidak membutuhkan perbuatan orang yang tidak bersopan santun, maka tiada hajat bagi Allah padahal dia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR Bukhari dari Abu Hurairah)

Kesempatan Ramadhan adalah peluang bagi kita untuk mengatur dan melatih lidah supaya senantiasa berkata yang baik-baik. Umar ibn Khattab Ra berkata: “Puasa ini bukanlah hanya menahan diri dari makan dan minum saja, akan tetapi juga dari dusta, dari perbuatan yang salah dan tutur kata yang sia-sia.” (Al Muhalla VI: 178) Ciri orang gagal memetik buah Ramadhan kerap berkata di belakang hatinya. Kalimat-kalimatnya tidak ditimbang secara masak: “Bicara dulu baru berpikir, bukan sebaliknya, berpikir dulu, disaring, baru diucapkan.”

8. Memutuskan tali silaturrahim.

Ketika menyambut datangnya Ramadhan Rasulullah Saw bersabda: “…Barangsiapa menyambung tali persaudaraan (silaturrahim) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya…” Puasa mendidik pribadi-pribadi untuk menumbuhkan jiwa kasih sayang dan tali cinta.

Pelaku shiyam jiwanya dibersihkan dari kekerasan hati dan kesombongan, diganti dengan perangai yang lembut, halus dan tawadhu. Apabila ada atau tidak adanya Ramadhan tidak memperkuat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan, itu tanda kegagalan.

9. Menyia-nyiakan waktu.

Al-Qur’an mendokumentasikan dialog Allah Swt dengan orang-orang yang menghabiskan waktu mereka untuk bermain-main.

“Allah bertanya: ‘ Berapa tahunkan lamanya kamu tinggal di bumi?’

Mereka menjawab: ‘Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari. maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.’

Allah berfirman: ‘Kamu tidak tingal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui. “Maka apakah kamu mengira sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang sebenarnya; tidak Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang mulia.” (Al-Mu’minun: 112-116)

Termasuk gagal dalam ber-Ramadhan orang yang lalai atas karunia waktu dengan melakukan perbuatan sia-sia, kemaksiatan, dan hura-hura. Disiplin waktu selama Ramadhan semestinya membekas kuat dalam bentuk cinta ketertiban dan keteraturan.

10. Labil dalam menjalani hidup.

Labil alias perasaan gamang, khawatir, risau, serta gelisah dalam menjalani hidup juga tanda gagal Ramadhan. Pesan Rasulullah Saw:

“Sesungguhnya telah datang bulan Ramadhan yang penuh berkah. Allah telah memfardhukan atas kamu berpuasa di dalamnya. Dibuka semua pintu surga, dikunci semua pintu neraka dan dibelenggu segala syetan. Di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa tiada diberikan kebajikan malam itu, maka sungguh tidak diberikan kebajikan atasnya.” (HR Ahmad, Nasa’i, Baihaqi dari Abu Hurairah)

Bila seseorang meraih berkah bulan suci ini, jiwanya mantap, hatinya tenteram, perasaannya tenang dalam menghadapi keadaan apapun.

11. Tidak bersemangat mensyiarkan Islam.

Salah satu ciri utama alumnus Ramadhan yang berhasil ialah tingkat taqwa yang meroket. Dan setiap orang yang ketaqwaannya semakin kuat ialah semangat mensyiarkan Islam. Berbagai kegiatan ‘amar ma’ruf nahiy munkar dilakukannya, karena ia ingin sebanyak mungkin orang merasakan kelezatan iman sebagaimana dirinya. Jika semangat ini tak ada, gagal lah Ramadhan seseorang.

12. Khianat terhadap amanah.

Shiyam adalah amanah Allah yang harus dipelihara (dikerjakan) dan selanjutnya dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya kelak.

Shiyam itu ibarat utang yang harus ditunaikan secara rahasia kepada Allah. Orang yang terbiasa memenuhi amanah dalam ibadah sir (rahasia) tentu akan lebih menepati amanahnya terhadap orang lain, baik yang bersifat rahasia maupun yang nyata. Sebaliknya orang yang gagal Ramadhan mudah mengkhianati amanah, baik dari Allah maupun dari manusia.

13. Rendah motivasi hidup berjama’ah.

Frekuensi shalat berjama’ah di masjid meningkat tajam selama Ramadhan. Selain itu, lapar dan haus menajamkan jiwa sosial dan empati terhadap kesusahan sesama manusia, khususnya sesama Muslim. Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang berjuang secara berjama’ah, yang saling menguatkan.

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam saatu barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaf: 4)
Ramadhan seharusnya menguatkan motivasi untuk hidup berjama’ah.

Artikel tambahan:
http://ccc.1asphost.com/assalam/Gerakan%20Islam%20Wajib%20Bersatu.asp

14. Tinggi ketergantungannya pada makhluk.

Hawa nafsu dan syahwat yang digembleng habis-habisan selama bulan Ramadhan merupakan pintu utama ketergantungan manusia pada sesama makhluk. Jika jiwa seseorang berhasil merdeka dari kedua mitra syetan itu setelah Ramadhan, maka yang mengendalikan dirinya adalah fikrah dan akhlaq. Orang yang tunduk dan taat kepada Allah lebih mulia dari mereka yang tunduk kepada makhluk.

15. Malas membela dan menegakkan kebenaran.

Sejumlah peperangan dilakukan kaum Muslimin melawan tentara-tentara kafir berlangsung di bulan Ramadhan. Kemenangan Badar yang spektakuler itu dan penaklukan Makkah (Futuh Makkah) terjadi di bulan Ramadhan. Di tengah gelombang kebathilan dan kemungkaran yang semakin berani unjuk gigi, para alumni akademi Ramadhan seharusnya semakin gigih dan strategis dalam membela dan menegakkan kebenaran. Jika bulan suci ini tidak memberi bekal perjuangan baru yang bernilai spektakuler, maka kemungkinan besar ia telah meninggalkan kita sebagai pecundang.

16. Tidak mencintai kaum dhuafa.

Syahru Rahmah, Bulan Kasih Sayang adalah nama lain Ramadhan, karena di bulan ini Allah melimpahi hamba-hamba-Nya dengan kasih sayang ekstra. Shiyam Ramadhan menanam benih kasih sayang terhadap orang-orang yang paling lemah di kalangan masyarakat. Faqir miskin, anak-anak yatim dan mereka yang hidup dalam kemelaratan. Rasa cinta kita terhadap mereka seharusnya bertambah. Jika cinta jenis ini tidak bertambah sesudah bulan suci ini, berarti Anda perlu segera instrospeksi.
http://ccc.1asphost.com/assalamtafsir/Alquran_Surah.asp?SuratKe=107&No=1#1

17. Salah dalam memaknai akhir Ramadhan.

Khalifah Umar ibn Abdul Aziz memerintahkan seluruh rakyatnya supaya mengakhiri puasa dengan memperbanyak istighfar dan memberikan sadaqah, karena istighfar dan sadaqah dapat menambal yang robek-robek atau yang pecah-pecah dari puasa. Menginjak hari-hari berlalunya Ramadhan, mestinya kita semakin sering melakukan muhasabah (introspeksi) diri.

“Wahai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18 )

18. Sibuk mempersiapkan Lebaran.

Kebanyakan orang semakin disibukkan oleh urusan lahir dan logistik menjelah Iedul Fitri. Banyak yang lupa bahwa 10 malam terakhir merupakan saat-saat genting yang menentukan nilai akhir kita di mata Allah dalam bulan mulia ini. Menjadi pemenang sejati atau pecundang sejati.

Konsentrasi pikiran telah bergeser dari semangat beribadah, kepada luapan kesenangan merayakan Idul Fitri dengan berbagai kegiatan, akibatnya lupa seharusnya sedih akan berpisah dengan bulan mulia ini.

19. Idul Fitri dianggap hari kebebasan.

Secara harfiah makna Idul Fitri berarti “hari kembali ke fitrah”. Namun kebanyakan orang memandang Iedul Fitri laksana hari dibebaskannya mereka dari “penjara” Ramadhan. Akibatnya, hanya beberapa saat setelah Ramadhan meninggalkannya, ucapan dan tindakannya kembali cenderung tak terkendali, syahwat dan birahi diumbar sebanyak-banyaknya. Mereka lupa bahwa Iedul Fitri seharusnya menjadi hari di mana tekad baru dipancangkan untuk menjalankan peran khalifah dan abdi Allah secara lebih profesional.

Kesadaran penuh akan kehidupan dunia yang berdimensi akhirat harus berada pada puncaknya saat Iedul Fitri, dan bukan sebaliknya.

(dikutip dari Hidayatullah.com 25 Oktober 2004 )

Tuesday, September 2, 2008

Macam-Macam Bid’ah di Bulan Ramadhan

Macam-Macam Bid’ah di Bulan Ramadhan
Kategori: Fiqh dan Muamalah

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan barakah dan penuh dengan keutamaan. Allah subhanahu wa ta’ala telah mensyariatkan dalam bulan tersebut berbagai macam amalan ibadah yang banyak agar manusia semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Akan tetapi sebagian dari kaum muslimin berpaling dari keutamaan ini dan membuat cara-cara baru dalam beribadah. Mereka lupa firman Allah ta’ala, “Pada hari ini Aku telah menyempurnakan agama kalian.” (QS. Al-Maidah: 3). Mereka ingin melalaikan manusia dari ibadah yang disyariatkan. Mereka tidak merasa cukup dengan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat beliau ridhwanullahi ‘alaihim ajma’iin.


Oleh sebab itu pada tulisan ini kami mencoba mengangkat beberapa amalan bid’ah yang banyak dilakukan oleh kaum muslimin, yaitu amalan-amalan yang dilakukan akan tetapi tidak diajarkan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam maupun para sahabat beliau, semoga dengan mengetahuinya kaum muslimin bisa meninggalkan perbuatan tersebut.

Bid’ah Berzikir Dengan Keras Setelah Salam Shalat Tarawih

Berzikir dengan suara keras setelah melakukan salam pada shalat tarawih dengan dikomandani oleh satu suara adalah perbuatan yang tidak disyariatkan. Begitu pula perkataan muazin, “assholaatu yarhakumullah” dan yang semisal dengan perkataan tersebut ketika hendak melaksanakan shalat tarawih, perbuatan ini juga tidak disyariatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak pula oleh para sahabat maupun orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Oleh karena itu hendaklah kita merasa cukup dengan sesuatu yang telah mereka contohkan. Seluruh kebaikan adalah dengan mengikuti jejak mereka dan segala keburukan adalah dengan membuat-buat perkara baru yang tidak ada tuntunannya dari mereka.

Membangunkan Orang-Orang untuk Sahur

Perbuatan ini merupakan salah satu bid’ah yang tidak pernah dilakukan pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau tidak pernah memerintahkan hal ini. Perbedaan tata-cara membangunkan sahur dari tiap-tiap daerah juga menunjukkan tidak disyariatkannya hal ini, padahal jika seandainya perkara ini disyariatkan maka tentunya mereka tidak akan berselisih.

Melafazkan Niat

Melafazkan niat ketika hendak melaksanakan puasa Ramadhan adalah tradisi yang dilakukan oleh banyak kaum muslimin, tidak terkecuali di negeri kita. Di antara yang kita jumpai adalah imam masjid shalat tarawih ketika selesai melaksanakan shalat witir mereka mengomandoi untuk bersama-sama membaca niat untuk melakukan puasa besok harinya.

Perbuatan ini adalah perbuatan yang tidak di contohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga orang-orang saleh setelah beliau. Yang sesuai tuntunan adalah berniat untuk melaksanakan puasa pada malam hari sebelumnya cukup dengan meniatkan dalam hati saja, tanpa dilafazkan.

Imsak

Tradisi imsak, sudah menjadi tren yang dilakukan kaum muslimin ketika ramadhan. Ketika waktu sudah hampir fajar, maka sebagian orang meneriakkan “imsak, imsak…” supaya orang-orang tidak lagi makan dan minum padahal saat itu adalah waktu yang bahkan Rasulullah menganjurkan kita untuk makan dan minum. Sahabat Anas meriwayatkan dari Zaid bin Sabit radhiyallahu ‘anhuma, “Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian beliau shalat. Maka kata Anas, “Berapa lama jarak antara azan dan sahur?”, Zaid menjawab, “Kira-kira 50 ayat membaca ayat al-Qur’an.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Menunda Azan Magrib Dengan Alasan Kehati-Hatian

Hal ini bertentangan dengan perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menganjurkan kita untuk menyegerakan berbuka. Rasulullah bersabda,

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

“Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari Muslim)

Takbiran

Yaitu menyambut datangnya ied dengan mengeraskan membaca takbir dan memukul bedug pada malam ied. Perbuatan ini tidak disyariatkan, yang sesuai dengan sunah adalah melakukan takbir ketika keluar rumah hendak melaksanakan shalat ied sampai tiba di lapangan tempat melaksanakan shalat ied.

Padusan

Yaitu Mandi besar pada satu hari menjelang satu ramadhan dimulai. Perbuatan ini tidak disyariatkan dalam agama ini, yang menjadi syarat untuk melakukan puasa ramadhan adalah niat untuk berpuasa esok pada malam sebelum puasa, adapun mandi junub untuk puasa Ramadhan tidak ada tuntunannya dari Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Mendahului Puasa Satu Hari Atau Dua Hari Sebelumnya

Rasulullah telah melarang mendahului puasa ramadhan dengan melakukan puasa pada dua hari terakhir di bulan sya’ban, kecuali bagi yang memang sudah terbiasa puasa pada jadwal tersebut, misalnya puasa senin kamis atau puasa dawud. Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian mendahului puasa ramadhan dengan melakukan puasa satu hari atau dua hari sebelumnya. Kecuali bagi yang terbiasa melakukan puasa pada hari tersebut maka tidak apa-apa baginya untuk berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Perayaan Nuzulul Qur’an

Yaitu melaksanakan perayaan pada tanggal 17 Ramadhan, untuk mengenang saat-saat diturunkannya al-Qur’an. Perbuatan ini tidak ada tuntunannya dari praktek Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, begitu pula para sahabat sepeninggal beliau.

Berziarah Kubur Karena Ramadhan

Tradisi ziarah kubur menjelang atau sesudah ramadhan banyak dilakukan oleh kaum muslimin, bahkan di antara mereka ada yang sampai berlebihan dengan melakukan perbuatan-perbuatan syirik di sana. Perbuatan ini tidak disyariatkan. Ziarah kubur dianjurkan agar kita teringat dengan kematian dan akhirat, akan tetapi mengkhususkannya karena even tertentu tidak ada tuntunannya dari Rasulullah maupun para sahabat ridhwanullahi ‘alaihim ajma’iin.

Inilah beberapa bid’ah yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin, khususnya di negeri kita, semoga Allah ta’ala memberikan kita ilmu yang bermanfaat, sehingga kita bisa meninggalkan perkara-perkara tersebut dan melakukan perbuatan yang sesuai dengan tuntunan Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

rtikel ini ringkasan dari kitab Sifat Saum Nabi fi Ramadhan

rtikel ini ringkasan dari kitab Sifat Saum Nabi fi Ramadhan
Karya Syaikh Ali Hasan dan Syaikh Salim Alhilai

1. Keutamaan Puasa
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta`atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu`, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (Al Ahzab : 35)

a. Puasa adalah perisai
Puasa adalah perisai, dengannya seorang hamba terjaga dari api neraka (hadits shahih riwayat Ahmad)

b. Puasa memasukkan ke surga
Dari Abu Umamah, ia berkata, aku bertanya Wahai Rasulullah tunjukkan kepadaku suatu amal yang memasukkanku ke surga, Nabi bersabda : Hendaknya engkau berpuasa, tiada yang menyamainya. (Hadits riwayat Nasai, ibnu Hibban, dan Hakim dan sanadnya shahih)

c. Orang yang berpuasa mendapatkan pahala tanpa hisab
d. Bagi orang yan berpuasa ada dua kegembiraan
e. Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari bau kasturi

Dalil-dalil (c) , (d), (e) :

Dari Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah bersabda : Setiap amal manusia terdapat pahala yang terbatas kecuali puasa, sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku dan Aku (Allah) yang membalasnya, dan puasa adalah perisai. Dan pada hari puasa janganlah kalian mengatakan atau melakukan perbuatan keji dan janganlah membuat gaduh, jika salah seorang kalian mencelanya atau membunuhnya maka hendaklah mengatakan : Sesungguhnya aku sedang berpuasa , demi Dzat yang jiwa Muhammad berada ditangannya benar-benar bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari bau kasturi, bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan yang ia gembira dengan keduanya : jika berbuka ia gembira, dan jika bertemu Allah dengan puasanya ia gembira. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

Dan dalam riwayat Bukhari :
Ia tinggalkan makanan dan minumannya serta syahwatnya lantaran-Ku, puasa adalah untukku, dan Aku yang akan membalasnya, dan kebaikan itu adalah sepuluh kali lipat semisalnya”.

Dan dalam riwayat Muslim :
Setiap amal manusia dilipatgandakan kebaikannya sepuluh kali lipat semisalnya hingga tujuh ratus kali lipat, Allah berfirman : kecuali puasa sesungguhnya puasa aku yang membalasnya, ia tinggalkan syahwat dan makanannya hanyalah lantaran AKU. Bagi orang yang berpuasa terdapat dua kegembiraan, kegembiraan ketika berbuka puasa, dan kegembiraan ketika bertemu dengan Rabbnya, dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari bau kasturi.

f. Puasa dan Al Qur’an akan memberi syafaat orang yang mengamalkannya
Rasulullah bersabda :
Puasa dan Al Qur’an akan memberi syafaat bagi seorang hamba pada hari kiamat, berkata puasa : Ya Allah, Engkau telah mencegah orang yang berpuasa dari makanan dan syahwat, maka berikanlah syafaatku padanya, dan berkata Al Qur’an : (Ya Allah) Engkau mencegahnya dari tidur pada malam hari, maka berikanlah syafaatku padanya, Allah berfirman :Keduanya akan diberi syafaat.(Hadits riwayat Ahmad dan Hakim).

g. Puasa adalah kaffaarah (penghapus dosa)
Dari Hudzaifah bin Yaman ia berkata, Rasulullah bersabda :Fitnah laki-laki pada keluarganya, hartanya, anaknya, tetangganya, dihapuskan oleh shalat, puasa dan sedekah. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

h. Pintu syurga yang bernama Ar Rayyan bagi orang yang berpuasa
Dari Sahl dari Nabi bersabda :Sesungguhnya dalam syurga terdapat sebuah pintu yang bernama Ar Rayyan, orang-orang yang berpuasa akan masuk melaluinya pada hariu kiamat, dan selain mereka tidak akan masuk melaluinya.
Dikatakan : Dimanakah orang-orang yang berpuasa? Maka mereka pun berdiri.
Dan selain mereka tidak akan memasukinya .
Maka jika orang-orang yang berpuasa sudah memasukinya ditutuplah pintu itu dan tidak seorangpun akan memasukinya, Dan barangsiapa yang telah masuk ia pasti minum dan barangsiapa yang minum ia tidak akan kehausan selamanya. (Hadist riwayat Bukhari dan Muslim)

2. Keutamaan bulan Ramadhan
a. Bulan Al Qur’an
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. (Al Baqarah : 185)

b. Dibelenggunya Syaitan
Jika telah tiba bulan Ramadhan, dibukalah pintu-pintu syurga, ditutuplah pintu-pintu neraka, dan dibelenggulah syaitan-syaitan. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

c. Lailatul Qadr
Tersebut dalam pembahasa no 19

3. Wajibnya puasa Ramadhan
a. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan maka itulah yang lebih baik darinya.
Dari keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan diatas, Allah mewajibkan puasa Ramadhan atas kaum muslimiun, dan oleh karena memutuskan jiwa dari syahwatnya dan menutup jiwa dari keinginan-keinginan syahwat adalah perkara yang paling berat, maka diakhirkanlah wajibnya puasa Ramadhan hingga sampai tahun kedua hijriyah.

Dan tatkala hati-hati telah tertanam tauhid dan mengagungkan syiar-syiar Allah, maka dipindahkanlah hati dengan cara bertahap. Maka dimulailah awal kali dengan kebebasan memilih disertai anjuran untuk melaksakan puasa, karena dahulu puasa terasa berat oleh para sahabat,dahulu barangsiapa berkeinginan tidak berpuasa dan membayar fidyah maka ia melakukan hal itu, Allah berfirman :
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Al Baqarah : 184)

b. Karena itu barangsiapa hadir di negeri tempat tinggalnya pada bulan itu hendaknya ia berpuasa pada bulan itu. Lalu turunlah ayat sesudahnya menghapus hukum sebelumnya, dan mengabarkan tentang hal ini dua orang sahabat Nabi Abdullah bin Umar dan Salamah bin Al Aqwa (semoga Allah meridhai keduanya) :
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.
Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Al Baqarah : 185)

Dari Ibnu Abi Laila ia berkata : telah bercerita kepada kami sahabat-sahabat Nabi :Tatkala tiba bulan Ramadhan terasa berat hal ini oleh sahabat-sahabat Nabi, dahulu barangsiapa memberi makan setiap hari orang miskin ia meninggalkan puasa dan termasuk orang-orang yang berat menjalankannya, dan mereka diperbolehkan untuk melaksanakan seperti ini.
Maka dihapuslah hal itu dengan ayat :
Dan berpuasa lebih baik bagimu (Al Baqarah : 184)

Maka setelah itu puasa Ramadhan menjadi termsuk pondasi Islam, dan salah satu rukun dari rukun-rukun Agama, berdasarkan sabda Rasulullah :
Islam dibangun diatas lima perkara : Bersyahadat bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah, dan mendirikan shalat,menunaikan zakat, menunaikan haji ke ka’abah, dan berpuasa Ramadhan. (Bukhari dan Muslim)

Friday, May 16, 2008

Untuk anak-anakku


Dimana sekarang kalian akan tinggal semua

kenangan Indah, sedih dan semuanya

3 tahun kalian jalani semua

menuntut ilmu

demi masa depan kalian semua

hanya ada satu kata dari saya

"Selamat"

semoga kalian Lulus semua

semoga tercapai apa yang kalian cita-citakan

Wednesday, March 26, 2008


Jangan salah
kalau dia pejuangan sejati
dalam menjalani hidup
dia nggak kenal korupsi
dia nggak kenal menipu
yang dikenal hanya bekerja dan bekerja
rutinitas setiap hari tanpa kenal lelah
Dia jauh berharga dibanding orang-orang yang berdasi
tapi menipu orang lain
Walau nggak bagus tapi ini yang mengantar aku untuk cari rejeki
ini bukan hasil korupsi
dan bukan hasil belas kasih
tapi ini dari hasil keringatku siang dan malam

Tuesday, February 19, 2008

Sekolah tak Bisa Tangkal Situs Porno

JAKARTA -- Situs porno yang menyebar di dunia maya ternyata menjadi ancaman serius bagi dunia pendidikan. Bahkan sekolah yang menjadi tempat siswa mempelajari dan mempraktikan internet tak bisa menangkal serangan situs amoral tersebut. ''Sekolah jelas tak bisa menangkal karena ada 1,3 miliar halaman situs porno yang tersedia lewat jaringan internet,'' ungkap Romy Satria Wahono, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada acara diskusi bertajuk 'Siapkah Sekolah Menerima Internet?' di Jakarta, Kamis (27/12). Dia melanjutkan, 60 persen dari sekitar satu miliar pengguna internet di dunia membuka situs porno saat berselancar di dunia maya. Hal yang lebih mengagetkan, 70 persen pengguna internet di dunia adalah anak berusia belasan tahun. Ini berarti anak-anak usia sekolah yang menggunakan internet sangat rentan dengan godaan membuka halaman situs porno saat mereka mengakses internet. Menurut Romy, data dan fenomena tersebut tidak bisa dipecahkan dengan solusi pendekatan hukum atau instalasi program filter situs porno. ''Apalagi di Indonesia, hukumnya belum ada. Sedangkan untuk memfilter situs itu juga sulit karena jumlahnya sangat banyak.'' Menurutnya, cara paling efektif yang bisa dilakukan sekolah untuk mengajarkan dan memanfaatkan internet kepada anak didik tanpa memberikan ekses negatif, yaitu dengan memberikan tugas-tugas kreatif berbasis komputer kepada siswa. ''Sehingga siswa tidak liar dan macam-macam saat menggunakan internet.'' Namun, hal yang paling ampuh untuk membatasi keinginan anak mengakses situs porno, lanjut Romy, adalah dengan pendidikan akhlak yang mengintegrasi dalam kepribadian siswa. Bila hanya sekolah yang membatasi dan mengawasi penggunaan internet, kata dia, maka siswa yang bersangkutan akan mencari celah untuk membuka website porno dengan memanfaatkan jasa warung internet (warnet). ''Itulah mengapa warnet-warnet sekarang banyak dikunjungi anak sekolah. Mereka perlu diwaspadai karena jangan-jangan ke warnet hanya untuk mengintip situs perusak moral.'' Iwa Margahana, guru teknologi informasi SMP Negeri 1 Cimahi, Jawa Barat, mengakui, kendati internet memiliki peranan penting bagi kemajuan sekolah, namun dalam praktiknya teknologi yang mudah dikuasai anak-anak ini tidak dimanfaatkan sesuai tujuan semula. Masalah terjadi saat guru dan siswa sedang mempelajari internet, tiba-tiba di halaman situs yang sedang mereka buka, muncul situs-situs liar bergambar porno (spam). ''Kalau sudah begitu, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Tak jarang cara paling ampuh untuk menangkal situs-situs liar tersebut komputer langsung kita matikan.'' Iwa melanjutkan, masih beruntung bila spam situs-situs porno muncul saat siswa membuka internet didampingi gurunya. ''Bisa dibayangkan kalau situs liar porno itu muncul saat siswa mengakses internet tanpa ada yang mendampingi,'' tandas Iwa. ade

*"Jangan Pernah setori Saya"*

Pikiran Rakyat, Edisi 10 Februari 2008*RABU (30/1) lalu, Kapolda Jabar Irjen Pol. Drs. Susno Duadji, S.H.,M.Sc., mengumpulkan seluruh perwira di Satuan Lalu Lintas mulaitingkat polres hingga polda. Para perwira Satlantas itu datang keMapolda Jabar sejak pagi karena diperintahkan demikian. Pertemuan itubaru dimulai pukul 16.00 WIB.Dalam rapat itu, kapolda hanya berbicara tidak lebih dari 10 menit.Meski dilontarkan dengan santai, tetapi isi perintahnya "galak" dan"menyentak".Saking "galaknya", anggota Satlantas harus ditanya dua kali tentangkesiapan mereka menjalani perintah tersebut.Isi perintah itu ialah tidak ada lagi pungli di Satlantas, baik di lapangan(tilang) maupun di kantor (pelayanan SIM, STNK, BPKB, dan lainnya)."Tidak perlu ada lagi setoran-setoran. Tidak perlu ingin kaya. Darigaji sudah cukup. Kalau ingin kaya jangan jadi polisi, tetapipengusaha. Ingat, kita ini pelayan masyarakat. Bukan sebaliknya, malahingin dilayani," tutur pria kelahiran Pagaralam, Sumatera Selatan itu.Pada akhir acara, seluruh perwira Satlantas yang hadir, mulai daripangkat AKP hingga Kombespol, diminta menandatangani pakta kesepakatanbersama. Isi kesepakatan itu pada intinya ialah meningkatkan pelayanankepada masyarakat yang tepat waktu, tepat mutu, dan tepat biaya.Susno memberi waktu tujuh hari bagi anggotanya untuk berbenah,menyiapkan, dan membersihkan diri dari pungli. "Kalau minggu depanmasih ada yang nakal, saatnya main copot-copotan jabatan," kata suamidari Ny. Herawati itu.Pernyataan Susno itu menyiratkan, selama ini ada praktik pungli dilingkungan kepolisian. Hasil pungli, secara terorganisasi, mengalir kepimpinan teratas. Genderang perang melawan pungli yang ditabuh Susnotidak lepas dari perjalanan hidupnya sejak lahir hingga menjabat WakilKepala PPATK (Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan). PPATKadalah sebuah lembaga yang bekerja sama dengan KPK (KomisiPemberantasan Korupsi) menggiring para koruptor ke jeruji besi.Berikut petikan wawancara wartawan "PR" Satrya Graha dan Dedy Suhaeridengan pria yang telah berkeliling ke-90 negara lebih untuk belajarmenguak korupsi.Apa yang membuat Anda begitu antusias memberantas pungli atau korupsi?Saya anak ke-2 dari 8 bersaudara. Ayah saya, Pak Duadji, bekerjasebagai seorang supir. Ibu saya, Siti Amah pedagang kecil-kecilan.Terbayang ¢kan betapa sulitnya membiayai 8 anak dengan penghasilanyang pas-pasan. Oleh karena itu, saat lulus SMA saya memilih ke Akpolkarena gratis.Nah, waktu sekolah, kira-kira SMP, saya punya banyak teman. Beberapadi antaranya dari kalangan orang kaya, seperti anak pejabat.Sepertinya, enak sekali mereka ya, bisa beli ini-itu dari uang rakyat.Sejak itulah, terpatri di benak saya, ada yang tidak benar di negaraini dengan kemakmuran yang dimiliki oleh para pejabat. Maka, sayasangat bersyukur bisa berperan memberantas korupsi saat mengabdi diPPATK. Itulah tugas saya yang paling berkesan selama ini karena bisamenjebloskan menteri, mantan menteri, dan direktur BUMN, yang memakanuang rakyat. Ada kepuasan batin.Pengalaman di PPATK itukah yang membuat Anda menabuh genderang perangmelawan pungli saat masuk ke Polda Jabar ?Seperti itulah. Akan tetapi, harusnya diubah, bukan pungli. Kalaupungli, terkesan perbuatan itu ketercelaannya kecil. Yang benar adalahkorupsi.Pungli adalah korupsi. Mengapa korupsi yang saya usung? Karena sejakzaman Majapahit dulu, korupsi itu salah. Apalagi, jika aparat hukumyang korup.Bagaimana kita, sebagai aparat hukum, bisa memberantas korupsi kalaukitanya sendiri korupsi.Oleh karena itu, sebagai tahap awal, saya "bersihkan" dulu di dalam,baru membersihkan yang di luar. Bagaimana saya mau menangkap bupati,direktur, dan lain-lain kalau di dalamnya belum bersih dari korupsi.Kalau aparatnya korupsi, tamatlah republik ini.Tahap awalnya biasa saja. Umumkan, lalu periksa ke atasantertingginya, yaitu saya, selanjutnya keluarga saya. Setelah itupejabat-pejabat di Polda.Baru kemudian ke kapolwil, kapolres, dan seterusnya.Kenapa harus dimulai dari saya. Karena saya pimpinan tertinggi diPolda Jabar ini. Ingat, memberantas korupsi bukan dimulai dari polisiyang bertugas di jalan raya. Kalau di pemerintah, bukan dari tukangketik, atau petugas kecamatan yang melayani pembuatan akte kelahiran.Akan tetapi, dimulai dari pimpinan tertinggi di kantor itu.Artinya, saya sebagai pimpinan jangan korupsi. Bentuknya macam-macam,seperti mendapat setoran dari bawahan, setoran daripengusaha-pengusaha , mengambil jatah bensin bawahan, atau mengambilanggaran anggota saya. Oleh karena itu, saya tidak akan minta duitdari dirlantas, direskrim, atau kapolwil. Tidak juga mengambilanggaran mereka, atau uang bensin mereka.Jadi, kalau di provinsi, misalnya, ada korupsi, yang salah bukankaryawannya, tetapi gubernurnya. Memberantasnya bagaimana? Mudah saja.Tinggal copot saja orang tertinggi di instansi itu.Untuk program "bersih-bersih" itu, kira-kira Anda punya target sampai kapan?Secepatnya. Ya, dua-tiga bulan. Kalau tidak segera, bagaimana kitamenunjukkan kinerja kepada rakyat. Kita tidak perlu malu dan takutnama kita jatuh kalau bersih-bersih dari korupsi di dalam. Kita tidakakan jatuh merek dengan menangkap seorang kolonel polisi atau polisiberbintang yang korupsi.Kalau perlu, tulis gede-gede itu di koran.Dan, anggota saya yang ketahuan korupsi, akan saya pecat. Jika memangsaya harus kehabisan anggota saya di Polda Jabar karena semuanya sayapecat gara-gara korupsi, kenapa tidak. Apa yang harus ditakutkan.Saya yakin, rakyat pasti senang kalau polisi bebas dari korupsi.Polisi itu bukan milik saya, tetapi milik rakyat. Saya justru merasalebih tidak terhormat kalau memimpin kesatuan yang anggotanya banyakkorupsi.Berbicara soal penanganan kasus korupsi. Betulkah mengusut kasuskorupsi bagaikan mengurai benang kusut. Pasalnya, para penyidiktipikor Polda Jabar mengaku kesulitan mengungkap kasus korupsi denganalasan perlu kajian yang mendalam atas bukti-bukti sehingga memakanwaktu lama?Hahaha.... (Susno tertawa lepas). Mengusut kasus korupsi itu jauhlebih mudah ketimbang mengusut kasus pencurian jemuran. Mengungkapkasus pencurian jemuran perlu polisi yang pintar karena banyakkemungkinan pelakunya, seperti orang yang iseng, orang yang lewat, danbeberapa kemungkinan lainnya.Kalau kasus korupsi, tidak perlu polisi yang pintar-pintar amat.Misal, uang anggaran sebuah dinas ada yang tidak sesuai. Tinggaldicari ke mana uangnya lari. Orang-orang yang terlibat juga mudahditebak. Korupsi itu paling melibatkan bosnya, bagian keuangan, kepalaprojek, dan rekanan. Itu saja.Jadi, kata siapa sulit? Sulit dari mananya. Tidak ada yang sulit dalammemberantas korupsi. Kuncinya hanya satu, kemauan yang kuat. Harusdiakui, itu (memberantas korupsi) memang susah karena korupsi itunikmat. Apalagi, saat memegang sebuah jabatan.Contohnya saja posisi kapolda. Siapa sih yang tidak mau jadi kapolda.Ibaratnya, tinggal batuk, apa yang kita inginkan langsung datang.Pertanyaannya, mau atau tidak terjerumus di dalamnya (korupsi). Kalausaya, jelas tidak. Itu hanya kenikmatan duniawi sesaat saja. Untuk apasih duit banyak-banyak hingga tidak habis tujuh turunan. Gaji sayasaja sekarang sudah besar. Mobil dikasih. Bensin gratis. Ada uangtunjangan ini-itu. Sudah lebih dari cukup. Anak-anak saya juga sudahkerja semua. Bahkan, gajinya lebih besar dari saya.Lalu, langkah apa yang akan Anda buat agar Polda Jabar giat mengungkapkasus korupsi?Seperti saya katakan tadi, bersih-bersih dulu di dalam. Jika sudahbersih di dalam, baru membersihkan di luar. Dan kasus korupsi akanmenjadi salah satu target kami. Kami akan genjot pengungkapan kasuskorupsi biar Jabar bergetar.Untuk itu, kami akan berkoordinasi dengan PPATK untuk mengusutkasus-kasus korupsi di Jabar yang melibatkan pejabat publik. PPATKpasti mau membantu asalkan anggota saya bersih dan bisa dipercaya.Kita juga bisa diberi kasus-kasus. Kalau tidak bersih dan tetap"bermain" bagaimana bisa dipercaya. Kalau orang sudah percaya samakita, maka banyak kasus yang masuk.Akan tetapi, bukan karena basic saya di korupsi sehingga korupsi digenjot.Kasus lainnya juga dikerjakan. Dan, untuk itu harus tertibadministrasi, salah satunya dengan membuat sistem pelaporan perkaraberbasis IT yang terintegrasi dari polsek hingga ke polda. Untuk apa?Agar kita tahu setiap ada perkara yang masuk.Jadi, alangkah bodohnya seorang kapolda jika tidak mengetahui jumlahperkara di jajarannya. Kalau jumlahnya saja tidak tahu, bagaimana tahuisi perkaranya. Dalam sistem pelaporan perkara tersebut, nantinya adaklasifikasi perkara. Perkara mana yang porsinya polda, polwil, polres,dan polsek. Untuk polda, misalnya kasus teror dan korupsi. Soal laporboleh di mana saja.Kita juga harus mempertanggungjawab kan hal itu ke pelapor denganmengirim surat kepada pelapor bahwa kasusnya ditangani oleh penyidikini, ini, dan ini. Kemajuannya dilaporkan secara berkala. Ini akanmenjadi standar penilaian untuk penyidik. Dan kapolda mengetahui semuaini karena sistemnya ada sehingga tidak pabaliut. Saya paling tidaksuka yang pabaliut-pabaliut.Mungkin, bagi sebagian orang, pabaliut itu enak karena sesuatu yangtidak tertib administrasi itu paling enak untuk diselewengkan. Benartidak?Langkah Anda memberantas pungli dan korupsi di tubuh Polda Jabarkemungkinan akan memberi efek pada pengungkapan kasus dengan alasananggaran yang minim.Menurut Anda?Kalau kita pandang minim, pasti minim terus. Kapan cukupnya. Kalauanggaran sudah habis, jangan dipaksakan memeras orang untuk menyidik.Mencari klien yang kehilangan barang di sini, memeras di tempat lain.Siapa yang suruh?Bilang saja sama rakyat, anggaran kita sudah habis untuk menyidik.Kita tidak perlu sok pahlawan.Perilaku memeras atau menerima setoran itu zaman jahiliah. Tidak perluada lagi anggota setor ke kasat lantas atau kasat serse, lalu kasatserse setor ke kapolres, dan kapolres setor ke kapolwil untuk melayanikapolda. Jangan pernah setori saya. Lingkaran setan itu saya putusagar tidak ada lagi sistem setoran.Bukan zamannya lagi seorang kapolsek, kapolres atau kapolwil banggakarena mampu membangun kantornya dengan megah. Dari mana duitnya kalaubukan dari setoran orang-orang yang takut ditangkap, seperti pengusahajudi, dan penyelundupan. Tidak mungkin dari gaji, wong gajinya hanyaRp 5-6 juta.Menurut saya, anggota yang melakukan itu hanya satu alasannya, ingin kaya.Kalau ingin kaya, jangan jadi polisi, tetapi jadilah pengusaha.Sikap Anda tersebut kemungkinan memunculkan pro dan kontra dilingkungan kepolisian?Lho, kenapa harus jadi pro dan kontra. Peraturannya sudah jelas manayang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh. Korupsi jelas-jelasdilarang dan ancamannya bisa dipecat. Jadi, tidak perlu diperdebatkan.Titik.Bagi saya, siapa yang menjadi pemimpin harus mau mengorbankankenikmatan dan kepuasan semu. Nikmat dengan pelayanan, dengansanjungan, serta nikmat dengan pujian palsu. Malu dong bintang duajalan petantang-petenteng , tetapi anak buah yang dipimpinnya korupsidan memberikan pelayanan tidak sesuai dengan standar. Malu juga dongkita lewat seenaknya pakai nguing-nguing(pengawalan) , sementara rakyat macet. Itu juga korupsi.Polisi yang korup sama saja dengan melacurkan diri. Jadi, kalau sayakorup dengan menerima setoran-setoran tidak jelas, apa bedanya sayadengan pelacur. *** Sumber : <http://www.pikiran- /> http://www.pikiran-<http://rakyat. com/> rakyat.com/